Minggu, 21 April 2013

MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KARET1

Chairil Anwar
Pusat Penelitian Karet
P.O. Box 1415, Medan 2001


PENDAHULUAN
Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 1.9 juta ton pada tahun 2004. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2004 mencapai US$ 2.25 milyar, yang merupakan 5% dari pendapatan devisa non-migas.

Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani dan lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet. Dengan memperhatikan adanya peningkatan permintaan dunia terhadap komoditi karet ini dimasa yang akan datang, maka upaya untuk meningkatakan pendapatan petani melalui perluasan tanaman karet dan peremajaaan kebun bisa merupakan langkah yang efektif untuk dilaksanakan. Guna mendukung hal ini, perlu diadakan bantuan yang bisa memberikan modal bagi petani atau pekebun swasta untuk membiayai pembangunan kebun karet dan pemeliharaan tanaman secara intensif.

Pada makalah ini disajikan, (i) prospek dan peluang pasar komoditi karet alam dilihat dari permintaan dan penawaran karet alam sampai dengan tahun 2035, (ii) manajemen dan teknologi budidaya karet, yang meliputi syarat tumbuh tanaman karet berdasarkan iklim dan dan kesuburan tanah, klon karet rekomendasi dan teknik budidaya karet lainnya dari mulai tanam sampai panen, dan (iii) kebutuhan investasi pengusahaan kebun karet dalam bentuk analisis kelayakan finansial.

Artikel yang asli bisa download disini

Tidak ada komentar: